Batu pun takut pada Allah, mengapa tah manusia tidak?


Batu pun takut pada Allah, mengapa tah manusia tidak?

by Kajian Teknologi Islam on Monday, 10 January 2011 at 11:05
Oleh Pramudya Yanuanto
Dari berbagai sumber

Batu yang takut?

Perhatikan firman Allah berikut ini:
Al Baqarah 2:74: Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.

dalam firman di atas Allah menjelaskan bahwa hati manusia bisa menjadi lebih keras daripada batu. Tetapi menarik disimak bahwa pada kalimat di atas terselip sesuatu yang kedengarannya mustahil yaitu adanya batu yang meluncur jatuh karena takut pada Allah. Jika Anda bertanya pada beberapa orang, maka jawabnya adalah itu hanya merupakan metafora. TIDAK!. Kitab Allah memang bernilai sastra tinggi, akan tetapi Kitab Allah Quran berisi bukti dan fakta ilmiah yang mungkin akan memerlukan waktu sampai kiamat sebelum kita bisa membuktikan semua faktanya.

Analisa Ayat

Di situ dikatakan bahwa batu tersebut meluncur jatuh. Kita tidak akan berbicara mengenai batu yang berguguran dari suatu tebing karena terpijak, tetapi kita harus berbicara mengenai sesuatu hal yang bersifat khusus. Artinya jatuh di situ harus lah menggambarkan suatu keadaan berasal dari dalam batu tersebut.

Di situ juga dikatakan sebagai meluncur, sehingga kita bisa melihat bahwa batu tersebut melakukan gerakan dengan sebab internal (digerakkan sesuatu yg disebut takut).

Apa makna taut di sini? Sesungguhnya penulis belumlah merupakan hamba yg bertaqwa sehingga penulis belumlah mampu apa yang disebut sebagai takut karena Allah tersebut.

Sailing Stone atau Batu Berlayar

Batu berlayar (sailing stone), juga dikenal sebagai batu bergeser (sliding stone) atau batu gergerak (moving stone), merupakan fenomena geologi di mana batu bergerak dalam lintasan yg cukup panjang, sepanjang dasar lembah mulus tanpa intervensi manusia atau hewan. Mereka telah dicatat dan dipelajari di beberapa tempat di Racetrack Playa, Death Valley, di mana jumlah dan panjang alur perjalanan beberapa batu sudah dicatat dan diteliti. Kekuatan di balik gerakan bebatuan tersebut tidak dipahami dan masih menjadi subjek penelitian.

Batu Racetrack bergerak hanya setiap dua atau tiga tahun sekali dan beberapa jalur dibuat selama tiga atau empat tahun. Batu dengan dasar kasar meninggalkan jejaj lurus dan bergelombang sementara batu dengan dasar halus bergerak dengan lebih bebas. batu juga kadang berbalik arah, berbelok dengan sudut yg tajam dan berubah arah.

Jalannya batu meluncur dengan pola yang berfluktuasi dalam arah dan panjangnya. Beberapa batuan yang mulai jalurnya berdampingan satu sama lain memulai perjalanan secara paralel pada awalnya, tapi tiba-tiba bisa berubah arah ke kiri, kanan, atau bahkan berbalik ke arah asalnya. Panjang juga bervariasi karena dua batu yang berukuran sama dan berbentuk sama bisa bepergian secara bersamaan, kemudian salah satu bisa melaju cepat di depan atau berhenti iam sementara batu lainnya terus berjalan

Panjangnya jalur adalah mulai dari 30 cm sampai beberapa ratus meter. Besarnya batu yg dipindahkan mulai dari batu kecil sampai batu dolomite setinggi lebih dari 30 m meter sehingga kecil kemungkinan pergerakan tersebut dibantu oleh angin.

Penelitian

Penelitian mengenai batu ini sudah berjalan lebih dari 50 tahun. Mulai dari tahun 1948 sampai sekarang.
Beberapa penelitian bisa anda lihat pada link berikut ini:


Video

Berikut ini adalah beberapa video tentang Sailing Stone. Kami sajikan tanpa perubahan agar anda masih bisa melihat yg sebenarnya.


Adakah ini semua ada hubungannya dengan kemampuan memindahkan singgasana Sulaiman tanpa melibatkan sihir sebagaimana pada ayat ini?

An Naml 27:40: Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab : "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia."

Hanya Allah yang Maha Mengetahui


0 comments to "Batu pun takut pada Allah, mengapa tah manusia tidak?"

Post a Comment


Followers

About This Blog

Blog Archive

Web hosting for webmasters